Hidayah

Karena kita takkan pernah tahu jalan hidup seseorang yang telah Tuhan gariskan untuknya, selama ia berusaha, selama ia mencoba untuk berubah dalam kebaikan maka jadilah lingkaran positif yang senantiasa membersamainya.

-Anonymous, 2016-

Bismillah

Pagi ini saya akan bercerita tentang seseorang, seseorang teman saya. Sebut saja namanya Tulip. Eits, tenang tenang, ini bukan nama kosan deket kampus 2 UIN Jakarta, hehe. Aku memberikan nama tulip karena dia indah, seindah namanya.

Tulip, aku mengenalnya saat ia masih berada di SMA, seperti biasanya anak anak SMA yang hobby hangout kesana kemari, maka mungkin bisa ditebak seperti apa cara pakaiannya. Beliau memppunyai teman laki-laki yang cukup lama.

Kemudian, saat saya masuk kampus, kebetulan ia berada di jurusan yang sama dengan saya. Lama tak berkomunikasi, hingga akhirnya saya bertemu dengan beliau dalam sebuah sidang teman seangkatan.

“Ken, liat deh, si Tulip sekarang kerudungnya syar’i, doi bisa masuk LDK enggak sekarang? ahhaha” celetuk, Ami, temanku

“Ah kuper banget lu, doi SMA Rohis tau, parah nih parah Ami.” sahutku

“Eh lip, lu masih komunikasi sama si dia ga?” tanya Ami

“Masih. tapi ga sering. iyalah kan ga boleh.” jawab Tulip

“beeh tuh ken tuh ken.” kata Ami

“kamu udah putus lip (karena setahuku beliau sudah lebih dari 5 tahun pacaran)?” tanyaku penasaran.

“Iyalah ken, aku nunggu yang serius mau dateng ke rumah aja dan nemuin papahku.” Sahutnya

entah dalam hati saya ingin menangis rasanya, antara haru dan bahagia, akhirnya orang lain memutuskan jadi dirinya yang baru, atas kehendak Tuhannya yang kemudian ia cintai seluruh prosesnya. Sama sepertiku. Siapa sangka 8 tahun yang lalu, seorang wanita yang bergabung di futsal, basket dan pramuka;yang sering banget kena marah saat bimbel sekolah karena memakai kaos dan celana 7/8 serta sandal jepit; yang tidak pernah peduli dengan penampilan; yang selalu mencibir anak anak rohis smp;yang senang dengan trend anak laki-laki, kini menjadi 180 derajat kebalikannya.

Ah benar, hidayah. Kita tak pernah tahu kepada siapa Tuhan memberikan hidayah, dalam kejadian apa, hatta seburuk buruknya seseorang ketika Tuhan berkehendak, maka tak akan ada yang bisa menghentikannya walaupun sejenak.

Jadi ingat perkataan dulu guru saya ketika Gurunya menanyakannya pada waktu silam,

“Apa hadiah terbesar yang pernah Tuhan berikan kepadamu?”

“Hidayah. Karena Tuhan hanya memberikan kepada yang dikehendakiNya untuk menerima Hidayah.”

Semoga Tuhan senantiasa menjaga hidayah yang telah ada pada dirimu ya Tulip. semoga Tuhan tidak mencabutnya. Dan terima kasih telah menjadi salah satu guru kehidupan dalam hidup saya. Semoga senantiasa Tuhan kuatkan, Tuhan teguhkan. “:)

Bekasi, 07/03/2016

01.50 WIB